PSIKOLOGI
PERBEDAAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA SISWA BROKEN HOME DENGAN SISWA TIDAK BROKEN HOME DI SMA NEGERI 1 CIANJUR
Penelitian ini dilatar belakangi adanya permasalahan pada fase perkembangan remaja yang melakukan tindakan agresif dilingkungan sekolah yang terjadi karena berbagai faktor, faktor keluarga merupakan salah satu aspek penting yang menunjukkan terkait dengan pola perilaku agresif pada siswa. Dari beberapa kajian mengenai perilaku agresif pada siswa yang berasal dari keluarga broken home dan siswa dari keluarga tidak broken home. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat ada tidaknya perbedaan perilaku agresivitas pada siswa yang berasal dari keluarga broken home dan siswa yang tidak berasal dari keluarga broken home. Alat ukur yang digunakan menggunakan skala agresivitas dari Buss & Perry (1992) untuk mengukur perilaku agresi berupa kuesioner. Sampel yang diperoleh berjumlah 64 subjek di SMA Negeri 1 Cianjur. Subjek diambil dengan teknik sampling purposive dengan masing-masing kelompok terbagi atas 32 subjek dari keluarga broken home dan 32 subjek dari keluarga tidak broken home. Metode analisis statistik dengan teknik komparatif Independent-Sample T Test. Didapatkan hasil F = 0.698; p = 0.041 dan analisis t-test mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa rata-rata tingkat agresivitas pada siswa broken home sebesar 68,3500, dan siswa tidak broken home sebesar 60,6194. Dengan hal ini, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat agresivitas pada siswa broken home dengan siswa tidak broken home di SMA Negeri 1 Cianjur. Siswa yang berasal dari keluarga broken home lebih agresif dibandingkan dengan siswa dari keluarga tidak broken home. Ditinjau dari segi dimensi agresivitas, siswa yang berasal dari keluarga broken home lebih agresif secara fisik, verbal, kemarahan, dan permusuhan.
Tidak tersedia versi lain