PIAUD
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PITA KERTAS PADA ANAK USIA DINI
Kemampuan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, serta memerlukan koordinasi mata oleh karena itu tidak terlalu memerlukan tenaga. Mengayam adalah suatu kegiatan keterampilan yang bertujuan untuk menghasilkan aneka benda dan melatih anak untuk meningkatkan motorik halus, yang dilakukan dengan cara saling menyusupkan atau menumpang tindihkan bagian-bagian pita anyaman secara bergantian. rnPenelitian ini bertujuan: 1) mengetahui kondisi objektif keterampilan motorik halus anak usia dini sebelum diterapkannya kegiatan menganyam pita kertas di Kober Tunas Harapan Kota Bandung, 2) mengetahui proses pelaksanaan keterampilan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan menganyam pita kertas di Kober Tunas Harapan Kota Bandung, 3) mengetahui peningkatan keterampilan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan menganyam pita kertas di Kober Tunas Harapan Kota Bandung.rnMetode yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kualitatif, yaitu menerangkan aktifitas anak dan guru yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan unjuk kerja secara penelitian berlangsung. Sedangkan dalam penelitian kualitatif data yang terkumpul dianalisa secara deskriptif presentase (%). Model Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah model model Kemmis dan Mc Taggart yaitu: 1) tahap perencanaan (planning), 2) tindakan (action), 3) pengamatan (0bserving) dan 4) refleksi (reflecting).rnBerdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan menganyam pita kertas pada anak usia kelompok A meningkat dari Siklus I Tindakan Kesatu mendapat skor persentase rata-rata kelas 35% (BB), Siklus I Tindakan Kedua mendapatkan skor persentase rata-rata kelas 46% (MB), Siklus II Tindakan Kesatu mendapatkan skor persentase rata-rata kelas 52% (BSH) dan pada Siklus II Tindakan Kedua semakin meningkat dengan skor rata-rata kelas yang didapatkan 56% termasuk kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSB).rnSehubungan dengan Penelitian ini sangat penting, bagi guru dan orang tua yang dapat bekerjasama dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak selama di rumah maupun disekolah. Kemudian untuk para peneliti lainnya, diharapkan mampu menelaah dalam mengembangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam hal mengenal kemampuan motorik halus melalui kegiatan menganyam pita kertas.rn"rn"
Tidak tersedia versi lain